Advertisement
Pabrik Gula Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah |
MEJAHIJAU.net, Jakarta - Dewan Pemimpin Nasional Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Sumitro Samadikun mengatakan ada sekitar 9 hingga 11 pabrik gula milik negara yang akan ditutup.
Penutupan pabrik gula ini berdampak negatif kepada para petani tebu, karena tebu mereka tidak bisa terserap.
"Di Yogyakarta, ada petani dengan lahan tebu 150 ribu hektare belum tertebang tapi pabrik sudah tutup," ungkap , di Jakarta, Senin 9 Januari 2017
Situasi serupa juga terjadi di Malang dan Cirebon. Sumitro menyesalkan keadaan ini, dan mengatakan seharusnya pabrik gula yang baru dibangun dulu, baru menutup pabrik lama.
Alasan penutupan pabrik juga hampir seragam, yaitu karena alasan tidak efisien, kata Sumitro. Namun dia menilai kesalahan belum tentu ada pada pabrik, tetapi kemungkinan ada pada manejemen.
Pada tahun lalu, kata sumitro, banyak hasil kebun petani yang belum bisa disetor ke pabrik. Tahun ini pun dengan ditutupnya 9 sampai 11 pabrik, tebu petani dikhawatirkan tidak akan terserap lagi.
Sumitro berharap pemerintah segera membangun pabrik baru agar tebu petani terserap, dan petani tidak mengalami kerugian
"Apa susahnya pemerintah keluarkan dana 1,5 triliun berdirikan pabrik gula baru," katanya. Setelah itu, pemerintah baru kemudian menutup pabrik yang tidak efisien.
.viq