Advertisement
Pasar Segiri Samarinda (viva.co.id/Fauzi Asman) |
MEJAHIJAU.net, Jakarta - Sebanyak 51 Pasar Rakyat akan direvitalisasi pada tahun 2017 ini dengan anggaran Rp950 juta per pasar.
Ke-51 Pasar Rakyat tersebut tersebar di 24 provinsi, 11 pasar berada di daerah tertinggal atau daerah perbatasan, sedangkan 40 pasar lainya berada di daerah reguler.
Demikian disampaikan Sekretaris Kemenkop UKM, Agus Muharram, di Jakarta, dalam keterangan tertulisnya, Jumat 6 Desember 2017. Program ini adalah sebagai program lanjutan revitaliasasi yang telah digulirkan sebelumnya.
"Anggaran kecil bukan berarti kita tidur dan tidak berbuat apa-apa, tetapi kita dituntut harus kreatif," ucap Agus.
Sementara itu, Deputi bidang Produksi dan Pemasaran, Kemenkop UKM, I Wayan Dipta, merinci Pasar Rakyat di daerah tertinggal atau daerah perbatasan yang akan mendapat program ini adalah NTT, Papua, dan Kalimantan.
Dijelaskanya, revitalisasi itu akan memperbaiki pasar lama yang kondisi bangunannya sudah tidak bagus dan kumuh menjadi bangunan permanen. Di setiap pasar akan dilengkapi dengan fasilitas berupa WC, westafel, maupun tempat pembuangan sampah.
"Selain kita bangun fisiknya, kita juga bantu dari segi pengelolaan, Monev, dan pengawasan," kata Wayan.
Dari pengalaman meninjau pasar rakyat yang sudah direvitalisasi di sejumlah daerah, ternyata program tersebut memberikan dampak bagi kenaikan pendapatan pedagang. Daerah yang pernah dikunjungi di antaranya pasar di Bima, Gianyar, Bangli, Palembang, dan Sukabumi.
"Bahkan bukan hanya jumlah pengunjung yang banyak, tapi pedagang banyak untung itu sebagai bukti. Kami pernah kaji jadi semakin bagus," ujar Wayan.
Ditegskanya, program revitalisasi dan pembangunan pasar rakyat merupakan agenda prioritas Nawa Cita Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pemerintah menargetkan hingga tahn 2019 bisa melakukan revitalisasi 5.000 pasar rakyat di seluruh Indonesia.
.viq