Advertisement
MEJAHIJAU.NET, Palembang - Seorang bandar narkoba akhirnya tewas ditembak petugas ketika mencoba melarikan diri dengan cara berenang mengikuti aliran air sungai hingga sejauh 3Km, di Desa Sri Pulau Padang, Kecamatan SP Padang, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumtera Selatan, Rabu 18 Januari 2017.
Upaya penangkapan tersangka Syarkowi, 43, tidaklah mudah, karena petugas mendapat penghadangan dari warga setempat. Petugas Subdit II Direktorat Reserse Narkoba Kepolisian Daerah Sumatra Selatan, terpaksa melepaskan tembakan peringatan ke udara untuk membubarkan warga.
Gerak petugas yang dihambat warga, menyebabkan Syarkowi lepas dan melarikan diri ke arah sungai, dan kemudian terjun ke sungai berenang mengikuti arus air.
Petugas yang tidak mau kehilangan buruanya, membuntuti tersangka dengan menyusuri sungai hingga akhirnya tersangka menepi karena kehabisan nafas. Tersangka yang sudah kelelahan bukan menyerah, tetapi malah menyerang petugas dengan golok hingga akhirnya petugas melepaskan timah panas, dan akhirnya tersangka, roboh.
"Terpaksa kita ambil tindakan tegas dan terukur, karena tersangka mencoba melarikan diri," kata Dirserse Narkoba Polda Sumsel, Kombes Pol Tommy Aria Dwianto, di Palembang, Rabu (18/1).
Penangkapan atas Syarkowi, kata Tommy, berkat pengembangan kasus dari tertangkapnya dua kaki tangan Syarkowi yakni, Melly Apriana dan Tanwir di Jalan R Soekamto, Selasa (17/1) malam lalu.
Dari keduanya, petugas menyita barang bukti narkoba berupa 400 gram sabu dan 728 butir pil ekstasi.
Petugas pun membawa Melly dan Tanwir sebagai penunjuk jalan ke rumah Syarkowi di Desa Sri Pulau Padang. Namun kedatangan petugas nampaknya tercium oleh Syarkowi sehingga dia sempat melarikan diri, dan sebagian warga ada yang mencoba menghadang memperlambat gerak petugas.
"Petugas terpaksa melepaskan tembakan peringatan ke udara, agar warga bubar," jelas Tommy, sambil menyesalkan sikap warga yang mencoba melindungi seorang bandar narkoba.
Saat dilakukan penggeledahan di rumah Syarkowi petugas menemukan 500 gram sabu siap edar, yang disembunyikan di bawah lantai. Selain itu petugas menyita senjata api rakit, beberapa senjata tajam dan juga buku hasil rekapan penjualan.
"Tersangka ini sudah lama menjadi TO (Target Operasi), dia pemasok narkoba untuk wilayah Sumsel, dan barangnnya didatangkan dari Malaysia dan Medan," ungkap Tommy.
Dengan demikian, seminggu ini sedikitnya telah 4 bandar besar dieksekusi petugas karena melawan atau berusaha melarikan diri ketika hendak ditangkap petugas.
Para bandar narkoba yang dieksekusi tersebut adalah, Benny Diputra, bandar besar di Medan, dieksekusi Jumat 13 Januari, Bryan, bandar besar Jakarta, Selasa 17 Januari, dan Bernard, bandar besar di Jakarta.
Terakhir adalah Syarkowi, bandar besar di Sumatera Selatan.
.me