Advertisement
Para tersangka pembunuhan Kuna (Foto: medantribunews.com/Aziz Hasibuan) |
MEJAHIJAU.NET, Medan - Polda Sumut berhasil menangkap sembilan pelaku pembunuhan Indra Gunawan atau Kuna, pengusaha air sof gun, dari beberapa tempat di Kota Medan dan Jambi, Minggu 22 Januari 2017.
Pelaku yang paling terakhir ditangkap adalah, SJ, di Jambi, yang merupakan otak pembunuhan terhadap Kuna.
SJ adalah seorang pengusaha batu bara di Jambi dan selain itu dikenal sebagai pemuka agama Hindu di Medan dan Sumut.
Kedelapan pelaku lainya adalah aktor lapangan yaitu Putra (32), berperan sebagai eksekutor yang menembak Kuna di depan tokonya di Jalan Ahmad Yani, Kesawan, Medan Barat, Rabu (18/1) yang lalu. Putra tewas ditembak petugas karena melakukan perlawanan saat ditembak.
Rawindra alias Rawi (40) warga Jalan Waru Medan, adalah pelaku pelaku perencana yang berperan mencari eksekutor dalam rencana pembunuhan atas Kanu. Pelaku ditembak petugas dan tewas karena melakukan perlawanan saat hendak ditangkap.
Pelaku Jo Hendal alias Zendal (41) warga Jl Sukaraja Batubara, ditembak pada bagian kakinya, dia berperan sebagai joki sepeda motor, yang membonceng Putra sesaat setelah Putra mengeksekusi Kanu.
Chandra alias Ayen (38) warga Jalan Tulang Bawang, Medan Petisah dan John Marwan Lubis alias Ucok (62), warga Jl Sei Deli Medan, keduanya berperan menyimpan senjata api yang digunakan untuk mengeksekusi Kuna.
Tersangka lainya yang juga ditangkap petugas M Muslim (31), warga Jalan Sampali, Kelurahan Pandau Hulu, Kecamatan Medan, dan Wahyudi alias Culun (33) warga Jl Karya Jaya, Gg Karya Ikhlas, Kecamatan Medan Johor/
Kedua tersangka ini adalah dua pelaku yang pernah melakukan percobaan pembunuhan terhadap Kuna pada 5 April 2014 lalu, namun gagal, karena Muslim sebagai ekskutor salah mengenali korban, dan yang menjadi korban pada waktu itu adalah karyawan Kuna.
Dendam Pribadi
Kapolda Sumut Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel dalam keterangan persnya mengatakan, pembunuhan atas diri Indra Gunawan alias Kuna dilatarbelakangi dendam pribadi. Tersangka SJ merasa sakit hati kepada korban, sehingga ingin menghabisi korban.
Usaha untuk membunuh korban dilakukan tersangka SJ dua kali, pertama kali pada tahun 2014, namun gagal.
"Tersangka SJ merasa sakit hati kepada korban.Ini adalah upaya pembunuhan yang kedua, yang pertama terjadi pada tahun 2014, tetapi gagal," terang Rycko kepada wartawan di Mapolda Sumut, Mingu (22/1).
Sementara itu, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Sandi Nugroho, mengatakan tersangka SJ menjanjikan bayaran RP2,5 miliar untuk menghabisi korban, dan uang muka sebesar Rp50 juta telah dibayarkan kepada tersangka Rawi.
"SJ menjanjikan bayaran Rp2,5 miliar, dan baru dibayarkan Rp50 juta kepada Rawi," terang Sandi.
Tersangka SJ, tambah Sandi, tetap memakai Rawi, baik pada upaya pembunuhan yang pertama maupun yang kedua.
Pembunuhan yang Gagal
Polisi yang melakukan Investigasi tidak langsung mengarahkan penyeldikannya kepada pelaku yang berhasil mengeksekusi Kanu, tetapi kepada pelaku yang gagal membunuh Kanu, yaitu Muslim dan Wahyudi alias Culun.
Pada upaya pembunuhan pertama, diketahui Muslim berperan sebagai eksekutor, namun gagal karena Muslim salah mengenali korban, dia malah mengantamkan balok ke kepala salah seorang karyawan Kanu hingga mengalami geger otak.
Sedangkan Wahyudi berperan membawa Muslim kabur juga dengan motor, dan kejadian juga tepat di depan toko Kanu di Jalan Ahmad Yani, Medan.
Titik terang didapat polisi, ketika Muslim dan Wahyudi mengatakan bahwa sebelumnya Rawi datang kepada mereka dan meminta mereka untuk kembali membunuh Kanu, dan untuk membayar kegagalanya yang lalu. Tetapi keduanya menolak, sehingga Rawi mencari eksekutor lainya, yaitu Putra.
Dari informasi inilah kemudian polisi melakukan pelacakan dan penangkapan, hingga akhirnya satu persatu para pelaku berhasil ditangkap. Dan yang paling terakhir ditangkap adalah otak dari kasus pembunuhan ini, yaitu SJ, yang dikenal sebagai tokoh Agama Hindu di Sumatera Utara.
Informasi diperoleh menyebutkan SJ merupakan ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Sumatera Utara masa bhakti 2016-2021.
Sebelumnya, ia menjabat sebagai Ketua PHDI Kota Medan, yang saat ini dijabat Rawindra alias Rawi.
Korban Indra Gunawan alias Kuna juga dikenal sebagai seorang pemuka agama Hindu. Ia menjadi pengurus Hindu Center Medan.
selain itu Kuna semasa hidupnya menjabat sebagai Wakil Ketua IV KNPI sumut, dan juga sebagai Wakil Sekretaris Partai Golkar DPD Sumut.
.me