Advertisement
Tersangka Ius Pane saat dihadapkan kepada pers di Polda Metro Jaya (Tempo/M Iqbal Ichsan) |
MEJAHIJAU.net, Jakarta - Ridwan Sitorus atau Ius Pane, salah seorang pelaku perampokan di Pulomas mengaku dialah yang mempunyai ide untuk memasukan Dodi Triono dan para penghuni rumah lainya ke dalam kamar mandi. Namun dia mengaku tidak ada niat untuk membunuh para korban.
“Tidak niat membunuh, tujuannya biar aman saja,” kata Ius saat rilis pengungkapan kasus Pulomas di Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Kamis, 5 Januari 2017.
Dia mengaku tidak menyangka perbuatannya bersama komplotannya menyekap para korban bisa menyebabkan kematian, bahan hingga enam nyawa melayang sekaligus.
Tersangka Ius Pane yang ditangkap Medan pas pada Tahun Baru di Medan, menuturkan selama ini komplotannya memang kerap menyekap para korban di salah satu ruangan dengan maksud agar mereka bebas menjarah isi rumah yang dirampoknya.
Ius mengaku kaget dan sekaligus menyesal begitu mengetahui dari televisi ada enam korban jiwa yang meninggal akibat perbuatan komplotanya.
"Saya betul-betul tidak menyangka, " kata Ius sambil menundukan wajahnya.
Akibat perbuatannya, enam penghuni rumah Dodi tewas. Hasil autopsi kepolisian, mereka meninggal karena kekurangan oksigen setelah disekap di dalam toilet selama 17 jam.
Para korban meninggal adalah Dodi, Diona Arika (anak Dodi), Dianita Gemma (anak Dodi), Amalia (teman Gemma), serta sopir keluarga Dodi: Yanto dan Tasrok. Sementara itu, lima korban lain yang ikut disekap selamat. Mereka adalah Zanette Kalila, Emi, Santi, Fitriani, dan Windy.
Kepolisian telah menangkap empat perampok rumah Dodi, yakni Ramlan Butar-butar, Erwin Situmorang, Alfins Sinaga dan Ius Pane.
Ramlan, yang juga pimpinan komplotan ini tewas dalam penangkapan.
.me