Advertisement
MEJAHIJAU.net, Jakarta - Tentara Nasional Indonesia (TNI) menghentikan sementara kerja sama militer dengan Australian Defence Force (ADF) menyusul ditemukanya hal-hal yang disebut sebagai non teknis, yaitu pelecehan terhadap TNI dan lambang negara Pancasila oleh militer Australia.
Pelecehan tersebut, seperti dilansir Stuff.nz pada 4 Januari 2017, termuat dalam materi pelatihan militer Australia yang memuat kritik terhadap perilaku militer Indonesia di masa lalu baik pada tahun1965 maupun invasi Timor Timur.
Materi pelatihan militer Australia tersebut secara kebetulan ditemukan Satuan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di Pangkalan militer ADF di Perth, saat melakukan latihan bersama beberapa waktu lalu.
Pada materi latihan tersebut, juga ditemukan tuduhan kepada mendiang Jendral Sarwo Edhie Wibowo yang disebut sebagai pembunuh massal. Bahkan, materi itu memuat informasi tentang seorang perwira polisi TNI membunuh temannya sambil mabuk.
Dan hal yang paling menyinggung perasaan TNI adalah di pangkalan militer Perth, ditemukan tulisan Pancasila yang diplesetkan menjadi "Pancagila".
Kapuspen TNI Mayor Jenderal Wuryanto, saat dikonfirmasi tentang pemutusan kerja sama militer antara TNI dengan ADF, tidak menampik.
"Iya, penghentian sementara, bukan pemutusan kerjasama," jawab Wuryantio,
Wuryanto pun mengakui penyebab penghentian sementara kerjasama militer dengan militer negara kangguru tersebut.
Menurutnya, kerjasama keduanya harus saling menguntungkan dan juga harus saling menghormati.
.tn