21 February 2017, 15:42 WIB
Last Updated 2021-07-10T10:27:33Z
HeadlineISUKETUK PALUKORUPSIMeja HijauPENGACARA

Ahok Sebaiknya Mengundurkan Diri

Advertisement
Aksi Massa 212 Jilid II, nampak menggangu arus lalu lintas di depan gedung DPR (Foto: Ist)
MEJAHIJAU.NET, Jakarta - GUbernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebaiknya mengundurkan diri dari jabatanya sebagai DKI Satu, daripada terus menerus dirongrong massa dan sebagian politis di DPR, dan mundur adalah jalan elegan.

Demikian dikatakan Koordinator Nasional ANCaR (Aliansi Nasional Cendikiawan Akar Rumput), Fatahillah Rizqi, ketika dihubungi per telepon, Selasa 21 Februari 2017.

"Mundur lebih elegan. Dan mundur, bukan berarti menyerah atas tekanan massa. Tetapi demi kemaslahatan semua pihak," kata Fatahillah.

Menurut Fatahillah, tidak perlu lagi berpolemik soal penafsiran Pasal 83 UU tentang Pemda, yang terpenting adalah menghadirkan suasana kondusif.

Ketika kepadanya ditanyakan, jika Ahok memang memilih mundur, lalu bagaimana jika massa kemudian menuntut Ahok dipenjara.

"Kalau soal dipenjara atau tidak itu kan sepenuhnya ada pada aparat hukum, apakah Jaksa atau Hakim. Tetapi kalau mundur dari jabatan sebagai DKI Satu, kan, sepenuhnya ada pada sikap Ahok. Dan saya sarankan lebih baik mundur," kata Fatahillah.

Sebab jika Ahok tetap dalam jabatanya, dan massa serta politisi, juga para tokoh-tokoh Muslim tertentu, tetap menuntut Ahok mundur, maka hal itu memberatkan pemerintah, sementara pemerintah punya banyak tugas, semua menjadi terganggu, ucap Fatahillah.

Saran saya, Ahok mundur, mundur lebih elegan, pungkas Fatahillah.

.ndri