03 February 2017, 05:04 WIB
Last Updated 2017-02-02T22:04:43Z
KORUPSI

Emirsyah Libatkan Mertua Alirkan Dana Suap Rolls Royce

Advertisement
Mantan Dirut PT Garuda Indonesia (Ist)
MEJAHIJAU.NET, Jakarta - Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Garuda Indonesia, Emirsyah Satar, ternyata melibatkan sang mertua dengan menjadikan rekening sang mertua sebagai rekening penampung akhir dana suap dari Rolls Royce

Hal itu diungkapkan Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang, dikatakan pihaknya memiliki bukti adanya aliran dana yang masuk ke rekening Sallywati Rahardja, mertua Emirsyah, dari rekening PT Connaught Internasional, milik Soetikno Soedarjo,

Soetikno juga telah ditetapkan sebagai tersangka karena peranya sebagai perantara antara Emirsyah sebagai Dirut Garuda Indonesia pada waktu itu, dengan pihak Rolls Royce.

"‎Iya, ada aliran dana (melalui rekening mertuanya), karena itu penyidik sedang dalami," ujar Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis 2 Februari 2017.

Saut mengatakan, Sallywati sudah diperiksa KPK pada Rabu 1 Februari 2017, dan telah dicegah pergi ke luar negeri oleh KPK. Sallywati merupakan manajer keuangan di PT Connaught Internasional, tambah Saut.

Dikatakannya, jumlah dana yang masuk ke rekening Sallywati mencapai Rp46 miliar. Transaksi terjadi dalam rentang waktu tahun 2009 sampai dengan tahu 2012, transfer dalam bentuk mata uang Euro dan dolar Amerika.

Penyidik KPK bekerja sama dengan PPATK dan lembaga anti korupsi Singapura, CPIB, telah mengawasi aliran dana tersebut sejak satu tahun lalu. 

Wakil Ketua KPK, Laode Muhammad Syarif, dalam kesempatan lain mengatakan KPK sudah memeriksa Emirsyah dan istrinya, Sandriana Abubakar, pada Desember tahun 2016, sebelum Emisyah ditetapkan sebagai tersangka.

"Saat diperiksa, Emir mengaku sang mertua memiliki rekening di Singapura, jadi mereka sudah mengakui," jelas Laode.

Selain Emirsyah, berdasarkan data yang diperoleh KPK dari SFO, lembaga antikorupsi di Inggris, dua petinggi Garuda lainya yang juga menikmati suap dalam perkara ini adalah, Hadinoto Soedigno, direktur teknik saat Emirsyah menjadi Direktur Utama Garuda, dan Agus Wahjudi yang menjabat sebagai Executive Project Manager PT Garuda Indonesia.

Namun keduanya belum ditetapkan sebagai tersangka, hanya saja dicegah ke luar negeri.


.me