Advertisement
Kinara, balita usia 4 tahun, satu-satunya anggota keluarga Riyanto yang lolos dalam peristiwa pembunuhan. (Foto: Ist) |
MEJAHIJAU.NET, Medan - Polisi berhasil menangkap pembunuh keluarga Kinara di rumahnya di Desa Sekip, Kecamatan Lubukpakam, Medan, Selasa, 11 April 2017.
Tersangka Andi Lala atau Andi Matallata, disebut-sebut masih memiliki tali kekerabatan dengan keluarga Riyanto, Andi disebut sepupu dari Sri Aryani, isteri Riyanto.
Polisi tidak hanya mengamankan Andi, tetapi juga membawa isterinya dan orangtua Andi bernama Hasan untuk diminta keterangan.
Pihak Polda Sumut tidak tanggung, menurunkan Tim identifikasinya dengan 20 anggotanya ke Desa Sekip. Warga di desa itu pun geger dengan kedatangan petugas kepolisian.
Warga sekitar mengatakan, Andi sebenarnya sudah dibawa petugas pada Minggu (9/4) malam, namun waktu itu warga belum tahu apa persoalanya. Warga pun mengutuk, jika memang betul Andi yang melakukan pembunuhan.
Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan, Edy Safari yang ikut turun ke lapangan, membenarkan penangkapan atas Andi Lala tersangka pembunuhan saru keluarga di wilayah hukumnya yakni di Jalan Kayu Putih, Gang Benteng, Mabar, Medan Deli, pada Minggu, 9 April 2017.
"Iya, betul. Tapi tolong sabar, yaa," kata Edy kepada wartawan yang memang sudah tidak sabar menyampaikan kabar tertangkapnya pelaku pembunuhan satu keluarga tersebut.
Pada peristiwa pembunuhan tersebut lima jiwa melayang yakni, Riyanto, 40, kepala keluarga dan istrinya Sri Aryani, 35, dan juga dua anaknya Naya, 13, dan Galang, 8, serta mertua Riyanto, Sumarni, 60.
Peristiwa tragis itu meninggalkan kesedihan bagi warga, karena anak bungsu di keluarga itu, Kinara, 4, yang lolos dalam peristiwa pembunuhan, kini hidup menjadi sebatang kara.
Polisi dapat dengan cepat mengungkap peristiwa pembunuhan tersebut diduga kuat berkat informasi dari Kinara, yang walau dalam keadaan terluka dan trauma, dia sempat mengatakan kepada petugas, " 'temen atah dateng malem-malem".
Kinara yang tadinya dirawat di RS Mitra Medica di Jalan Yos Sudarso, segera dipindahkan ke RS Bhayangkara Medan, dan atas balita tersebut, dilakukan penjagaan ketat, karena balita tersebut adalah satu-satunya harapan polisi untuk mengungkap kasus biadab ini.
.tn