11 April 2017, 13:23 WIB
Last Updated 2017-04-11T06:25:42Z
peristiwa

Presiden Kutuk Keras Serangan Kepada Novel Baswedan

Advertisement
Penyidik KPK Novel Baswedan duduk di kurdi roda, di belakangnya tampak Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan, dan Ketua KPK, Agus Rahardjo (berbaju batik,memasukan kedua tanganya ke saku celana). (Foto: Ist)
MEJAHIJAU.NET, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengutuk serangan terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, dan menyatakan serangan tersebut sebagai tidak beradab.

Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang tak dikenal sepulang sholat subuh dari masjid di lingkungan tempat tinggalnya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa, 11 April 2017.

Jokowi menilai Baswedan sebagai sosok penegak hukum yang memiliki prinsip, berpendirian teguh dan pekerja keras. Karenanya Jokowi mengutuk keras serangan terhadap Novel dan menilainya sebagai tindakan brutal dan tidak beradab.

"Jangan sampai orang-orang yang punya prinsip teguh seperti itu dilukai dengan cara-cara yang tidak beradab," ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta, seperti dikutip Kompas, Selasa (11/4).

Jokowi mengatakan dirinya sudah menginstruksikan kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk melakukan pengusutan dan menangkap pelakunya. 

"Saya perintahkan Kapolri untuk dicari , siapa (pelaku penyerangan,), dan saya kira hal seperti itu enggak boleh terulang," kata Jokowi.

Akibat serangan tersebut Novel mengalami luka lebam di kening sebelah kiri. Selain itu, siraman cairan juga melukai kedua mata Novel sehingga penglihatannya terganggu.

Serangan terhadap Novel meski mengejutkan publik, namun masyarakat merasa hal itu tidak aneh, karena selama ini Novel banyak mengusut kasus-kasus besar korupsi. Dan terakhir adalah menyidik kasus mega korupsi proyek pengadaan e-KTP yang melibatkan sejumlah nama besar, baik di eksekutif, legislatif, dan juga para pengusaha besar.


.mar