Advertisement
MEJAHIJAU.NET, Jakarta - Serangan teror oleh dua pelaku teroris ke Mapoldasu adalah serangan biadab tidak berkeprimanusiaan yang hanya mungkin dilakukan oleh orang-orang yang tak ber-Tuhan.
Demikian dikatakan dua anggota DPR Fraksi PPP yakni, Hasrul Azwar dari Komisi III dan Fadly Nurzal anggota Komisi IV, secara terpisah, Senin, 26 Juni 2017.
Hazrul yang datang meninjau langsung ke lokasi serangan di Mapoldasu, di Jalan Sisingmangaraja No 60 Medan, menyatakan keprihatinanya yang mendalam, terlebih serangan dilakukan pada Hari Raya Idul Fitri.
"Sangat menyedihkan, sangat memprihatinkan. Hari ini adalah hari baik, mengapa dinodai seperti ini. Ini pekerjaan yang sangat biadab. Ini pekerjaan orang-orang yang tidak ber-Tuhan," ucapnya geram.
Penilaian yang sama disampaikan anggota DPR Fadly Nurzal, dia mengatakan aksi penyerangan Mapolda Sumut telah dilakukan oleh kelompok yang berpaham radikal, dan dia menolak hal itu sebagai jihad, menurutnya aksi tersebut biadab dan tak berperikemanusiaan, apalagi dilakukan di Hari Raya Idul Fitri.
“Jelas aksi ini sangat tidak dibolehkan, biadap dan tak berperikemanusiaan dengan membunuh sesama umat manusia, tidak ada ajaran yang membenarkan perbuatan seperti itu,” ujarnya melalui pers rilisnya, Senin (26/6).
Seharunya, jelas Fadly, di hari baik dan bulan baik setelah melaksanakan ibadah bulan suci Ramadan, seharusnya yang dilakukan adalah berbuat baik, bukannya melakukan penyerangan ke Mapolda Sumut. Apalagi akibat penyerangan satu anggota polisi meninggal dunia.
"Aksi teror dengan melakukan penyerangan, sungguh sangat melukai perasaan kita, dan saya minta pelaku dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku,” katanya.
Fadly pun meminta seluruh masyarakat untuk menutup pikiran, pandangan, konsep berpikir dan prilaku ajaran kekerasan.
Selain itu, dirinya pun meminta seluruh elemen masyarakat, pejabat atau pun penegak hukum untuk tidak melihat aksi ini sebagai aksi yang biasa yang nantinya akan berhenti sendiri.
“Kalau tidak kita yang menghentikan dan menangkal aksi kekerasan atau radikalisme maka teror akan terus terjadi,” tegasnya.
.me