Advertisement
MEJAHIJAU.NET, Jakarta - Angka kecelakaan selama arus mudik dan balik Lebaran 2017 di Jawa Barat (Jabar) dan Jawa Tengah (Jateng) menurun, namun sebaliknya di Jawa Timur (Jatim) angkanya meningkat.
Di Jawa Barat, pada musim mudik 2017 ini angka laksa lantas hanya terjadi 41 kasus atau menurun 51 persen dibandingkan 2016 dengan jumlah 83 kasus.
Angka ini, kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Yusri Yunus dalam siaran persnya, Minggu, 2 Juli 2017, terhitung sejak H-6 hingga H+6 Idul Fitri 1438 H, dan menyebabkan 11 orang meninggal dunia, 10 luka berat dan luka ringan sebanyak 64 orang.
Sementara tahun sebelumnya, sebanyak 34 orang meninggal dunia (turun 68 persen), luka berat 29 orang (turun 66 persen) dan luka ringan sebanyak 107 persen (turun 40 persen).
"Kasus kecelakaan lalu lintas ini masih didominasi kendaraan roda dua sebanyak 39 kasus, Minibus enam kasus, medium bus dua kasus, sisanya kendaraan jenis pick up dan mini truk," tambahnya.
Trend menurun juga terjadi di wilayah hukum Polda Jateng, laka lantas pada musim mudik 2017 ini hanya terjadi sebanyak 292 kasus laka, sedangkan tahun lalu terjadi 457 kasus atau turun 36 persen.
Demikian disampaikan Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono kepada wartawan saat memantau arus balik H+6 Lebaran di Pos Pengamanan Terpadu Operasi Ramadniya Candi 2017 Kepolisian Resor Banyumas di Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Minggu, (2/7).
Dijelaskanya, dari angka jumlah korban meninggal dunia sebanyak 20 orang, sedangkan saat arus mudik dan balik Lebaran 2016 mencapai 28 orang.
Sementara untuk korban luka berat, kata dia, turun dari 44 orang menjadi 40 orang dan luka ringan turun dari 653 orang menjadi 428 orang.
Hal sebaliknya terjadi di wilayah hukum Polda Jatim, angka kecelakaan justru meningkat pada musim mudik tahun ini dibanding tahun lalu.
Pada tahun ini terjadi sebanyak 599 kasus, sedang pada tahun lalu hanya 586 kasus atau meningkat 2,17 persen. dari angka itu jumlah korban meninggal juga meningkat.
Berdasarkan data Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Timur tahun 2016 ada 586 kejadian kecelakaan, sedangkan tahun 2017 sebanyak 599 kejadian. Dari data tersebut, menunjukan jumlah kejadian meningkat 2,17 persen.
Tidak hanya itu, akibat dari tingginya kecelakaan, korban jiwa meninggal juga naik, hingga sebesar 31 persen.
Jika pada tahun 2016 terdapat 70 korban jiwa meninggal, dan pada tahun 2017 jumlah korban meninggal naik menjadi 102 orang.
Untuk korban luka berat terjadi penurunan 46 persen, dari data tahun sebelumnya sebanyak 88 korban, sedangkan di tahun 2017 tercatat hanya 60 korban yang mengalami luka berat.
Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Timur, Kombes Ibnu Isticha mengatakan, naiknya angka laka pada tahun ini disebabkan banyak faktor, namun yang paling utama adalah karena human error.
.me