Advertisement
Ahli IT dari ITB, Hermansyah, menadi korban pembacokan di jalan tol Jagorawi Km 6, Minggu (9/7). (Foto: Ist) |
MEJAHIJAU.NET, Jakarta - Ahli IT ITB, Hermansyah, dibacok sejumlah orang di Jalan Tol Jagorawi KM 6, Minggu 9 JUli 2017.
Dalam peristiwa tersebut Hermansyah mengalami luka-luka pada telinga dan bagian leher. Hermansyah dibacok di depan isterinya, Iriana.
Kasus ini menjadi sensitif, karena kemudian publik ada yang mengaitkanya dengan kasus chat mesum Habib Rizieq Shihab dengan Firza Husein. Seperti diketahui, Hermansyah dalam sebuah talk show terkenal di sebuah stasiun televisi swasta mengatakan, bahwa chat mesum Rizieq dan Firza, adalah hoax.
Padahal penyidik Polda Metro Jaya telah menetapkan Rizieq dan Firza sebagai tersangka, dan menyatakan chat mesum tersebut berdasarkan keterangan para ahli yang diundang pihak penyidik sebagai sesuatu yang asli, alias bukan rekayasa. Dan penetepan keduanya sebagai tersangka berdasrkan dua alat bukti hukum.
Polisi Membantah
Kapolres Metro Jakarta Timur, Komisaris Besar Polisi Andry Wibowo dan juga Kabag Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono, setidaknya dua petinggi di lingkungan Polda Metro Jaya yang segera membantah tuduhan publik tersebut.
"Kejadianya saja baru. Terus dapat kesimpulan dari mana kalau kasus ini (pembacokan Hermansyah) terkait dengan kasus itu (kasus chat mesum Rizieq-Firza)," kata Kombes Andry Wibowo kepada wartawan, keesokan harinya, Senin, (10/7).
Andry mengatakan, kalau melihat kronologis peristiwa, menurutnya pembacokan mungkin tidak akan terjadi jika korban (Hermansyah) tidak melakukan pengejaran kepada mobil yang menyenggolnya.
"Kalau tidak dikejar, kan tidak mungkin terjadi pembacokan. Ini kan karena senggolan mobil, terus tersulut emosi, sehingga terjadi penganiayaan," terang Andry.
Seperti diketahui, ketika melintas di jalan tol Jagorawi, mobil Hermansyah disenggol oleh sebuah mobil. Karena tidak terima, Hermansyah mengejar mobil tersebut.
Namun saat mobil tersebut berhenti, datang lagi sebuah mobil dari belakang, dan penumpangnya turun, yang ternyata adalah teman dari mobil yang menyenggol tersebut.
Sempat terjadi cekcok mulut, tetapi kemudian terjadi penusukan atas diri Hermansyah. Para pelaku kemudian melarikan diri menggunakan dua mobil.
Iriana, isteri Hermansyah, yang menyaksikan sendiri pembacokan atas diri suaminya saat memberi keterangan. (Foto:Ist) |
Iriana, isteri Hermansyah, meski dalam keadaan panik segera membawa suaminya ke RS Hermina, Depok. Namun keesokan harinya oleh pihak petugas dipindahkan ke RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, dengan alasan keamanan.
Jangan Seperti Kasus Novel Baswedan
Pihak kepolisian, meski sudah sekuat tenaga membantah bahwa tidak ada kaitan antara pembacokan ahli IT Hermansyah dengan kasus chat mesum Rizieq-Firza, tetapi rumor tersebut sudah terlanjur menyebar di kalangan masyarakat, sehingga tidak mudah untuk menghapusnya.
Anggota DPD Fahira Idris, termasuk pihak yang meminta polisi menjelaskan kasus pembacokan Hermansyah ini ke publik, agar masyarakat mengetahui persoalan yang sebenarnya.
"Menurut saya, polisi harus menjelaskan ini semua. Apalagi, saya mendapat informasi dari isteri Hermansyah, bahwa sebelum terjadi pembacokan, ada SMS ancaman yang diterima suaminya," kata Fahira saat memebesuk Hermasyah di RSPAD Gatot Subroto, Rabu, (12/7).
Polisi harus segera dapat menuntaskan masalah ini, sehingga tidak terjadi multi tafsir di masyarakat, tegasnya.
"Dan jangan seperti kasus Novel Baswedan," ingat putri mantan Menteri Fahmi Idris itu.
Hal yang sama dikatakan Anggota Komisi III DPR, Wenny Warou, polisi harus segera mampu mengungkap kasus pembacokan ahli IT Hermasyah. Anggota Fraksi Partai Gerindra ini juga mengingatkan kasus penyiraman air keras kepada penyidik senior KPK, Novel Baswedan.
"Ya, ini PR kedua bagi Polri, yang pertama kasus Novel Baswedan, yang pengungkapanya lamban dan melempem, dan ada rumor berkmebnag bahwa di belakang kasus tersebut ada seorang Jenderal Polri," kata Wenny mengingatkan.
Penangkapan
Dua pelaku pembacokan atas diri ahli IT Hermansyah yakni, Lauren Paliyama dan Edwin Hitipeuw. (foto: Ist) |
Polri sebenarnya sudah bertindak cepat, karena tiga hari setelah kejadian dua dari dugaan lima pelaku pembacokan berhasil ditangkap polisi di kawasan sawangan, depok, Rabu (12/7) dini hari.
Operasi penangkapan yang melibatkan personil Polda Metro Jaya, Polres Depok dan Polres Metro Jakarta Timur, di bawah pimpinan Kapolres Depok, Kombes Pol Herry Heryawan berhasil meringkus Edwin Hitipeuw, 37, dan Lauren Paliyama, 31.
Kedua tersangka disergap saat melintas di kawasan Depok saat mengendari Pajero, dan keduanya menyerah tidak melakukan perlawanan.
Kedua pelaku saat diperiksa petugas menyatakan melakukan pembacokan karena kesal atas sikap korban yang marah-marah, sehingga menusuk korban. Kedua pelaku membantah bahwa merke sebelumnya telah menarget Hermansyah.
"Tidak. Itu terjadi hanya karena kesal saja. Dan pisau didapat pelaku menurut pengakuan pelaku didapat dari tempat pesta, karena malam itu merka baru pulang dari tempat orang pesta," terang Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Sapta Maulana, pada saat konperensi pers di Mapolresta Depok, Rabu (12/7).
.poltak/me