Advertisement
Petugas mengamankan kantor DPP PPP di Jalan Dipenogoro, Jakarta Pusat. (Foto: Ist) |
MEJAHIJAU.NET, Jakarta - Markas DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, dirusak sekelompok orang beratribut Angkatan Muda Kabah, Minggu dini hari, 17 Juli 2017.
Diperkirakan jumlah massa sekitar 70-80, dan mereka melakukan pelemparan sehingga kaca-kaca di kantor tersebut banyak yang pecah. Seorang petugas sekuriti di kantor tersebut mengalami luka-luka terkena batu lemparan.
Markas DPP PPP di Jalan Dipenogoro tersebut untuk saat ini dikuasai oleh DPP kubu Djan Faridz. Karenanya kubu Djan Faridz menduga kuat serangan dilakukan oleh kubu nlawanya yaitu, DPP kubu Romahurmuziy atau Romi.
Wakil Ketua Umum DPP PPP kubu Djan Faridz, Humprey Jemat mengatakan aksi penyerangan pada Minggu dinihari tersebut adalah yang ketiga kalinya, terhitung sejak tahun 2016.
"Ini bukan yang pertama kali, ini yang ketiga kalinya, dengan kelompok yang sama (kubu Romahurmuzuy), selama konflik internal terjadi," ungkap Humprey dalam jumpa pers di Kantor DPP PPP di Jalan Dipenogoro, Jakarta Pusat, Minggu, (17/6).
Humprey mempertimbangkan akan melaporkan kasus ini ke polisi.
Humphrey menyesalkan tindakan premanisme tersebut, menurutnya masih ada cara yang lebih beradab, melalui mediasi bila ingin konflik cepat selesai.
"Bukan dengan cara hukum rimba. Kan sebaiknya bicara baik-baik, mediasi," kata Humprey.
Sementara itu DPP PPP kubu Romahurmuziy atau Romi membantah bahwa penyerangan tersebut dilakukan pihaknya.
"Itu dibuat-buat sendiri. Saya tidak tahu ada kejadian itu. Dan para kader sudah jengah dengan sikap Djan Faridz, tanpa legalitas tetapi tetap menduduki kantor DPP PPP. Dan kalau ada kafer yang bergerak sendiri, saya tidak cegah," bantah Romahurmuziy usai melantik pengurus DPC dan PAC PPP Se-Kabupaten Kuningan, Minggu, (17/7).
Romi mengatakan, dualisme di kubu DPP, sudah selesai, dengan keluarnya putusan PK Mahkamah Agung yang memenangkan pihaknya.
"Jadi sudah tidak ada dualisme. Kalau ada satu atau dua orang kader yang tidak loyal, itu wajar. Tetapi secara keseluruhan, para kader PPP, baik itu pengurus maupun anggota dewan, semua sudah satu," terang Romi.
.din/me