Advertisement
MEJAHIJAU.NET, Jakarta - Pelaku perampokan yang disertai pembunuhan pasangan suami istri Husni Zarkasih, 58, dan Zakiah Masrur, 53, di rumahnya bilangan Pengairan, Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Minggu malam 10 September 2017, sengaja membuang mayat kedua korbanya di daerah Purbalingga diduga untuk mengaburkan penyelidikan polisi.
Kapolsek Tanah Abang, AKBP Lukman Cahyono, menduga pelaku ada;ah orang dekat korban, karena hafal seluk beluk rumah, dan tempat penyimpanan kuni mobil.
"Ada dugaan dilakukan orang dekat korban. Mayat korban dibuang ke Purbalingga untuk maksud mengaburkan penyelidikan polisi," kata AKBP Lukman Cahyono di kantornya, Selasa, 12 September 2017.
"Bisa saja pelaku adalah terikat hubungan keluarga, atau mungkin karyawan atau mantan karyawan," tegas Lukman.
Sementara keterangan diperoleh dari Polres Jakarta Pusat, bahwa sebelum terjadinya pembunuhan memang ada seorang lelaki yang bertamu ke rumah korban.
"Lelaki itu adalah mantan karyawan korban. Korban mempunyai toko dan butik di Tanah Abang, dan memengerjakan beberap karyawa," kata sumber yang minta namanya tidak dipublikasikan.
"Kami sedang mengejar dia (mantan karyawan korban), karena dia adalah orang terakhir yang bersama dengan kedua korban," tegasnya.
Hasil olah TKP polisi juga menyebutkan bahwa seorang penghuni kos dekat rumah korban, selepas magrib sempat mendengar teriakan dari rumah korban, namun karena saksi takut, dia tidak mencoba mencari tahu.
"Tapi sekitar pukul 19.45, terdengar suara mobil korban keluar," kata saksi.
Seperti diketahui mayat pasutri Husni Zarkasih dan Zakiah Husni ditemukan tewas dalam keadaan terikat bed cver di Sungai Klawing, di Desa Palumbungan, Kecamatan Bobotsari, Purbalingga, Senin pagi, (11/9), sekitar pukul 06.00 WIB.
Saat ditemukan kedua korban masih mengenakan baju muslim dan muslimah selayaknya yang ingn sholat.
Jarak tempuh Jakarta - Purbalingga sekitar 360 Km, jika dilakukan lewat jalan darat diperkirakan membutuhkan waktu tempuh sekitar 7 jam perjalanan.
.poltak/me