Advertisement
Penyidik senior KPK Novel Baswedan yang mengalami teror dan kekerasan. (Foto: Ist) |
MEJAHIJAU.NET, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera akan memanggil Kapolri Jenderal Tito Karnavian terkait penanganan kasus penyiraman air keras kepada penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, yang telah memasuki waktu tujuh bulan belum juga terungkap siapa pelakunya.
Novel Baswedan, mengalami teror dengan cara penyiraman air keras ke wajahnya oleh orang tak dikenal pada saat dia menunaikan salat subuh di Masjid Al Ikhsan tidak jauh dari kediamannya di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, 11 April 2017 lalu.
Kasusnya ditangani Polda Metro Jaya, dan telah lebih dari tujuh bulan belum juga menemukan titik terang soal siapa pelakunya dan apa motifnya.
Mengenai rencana pemanggilan Kapolri tersebut, Polda Metro Jaya melalui Kabid Humasnya, Kombes Argo Yuwono mengatakan, pihaknya masih terus mencari pelaku penyiraman air keras kepada Novel dan kasusnya masih terus berjalan.
"Kami juga sama, gamblang dan tuntas. Kami sedang berupaya mencari. Kami sampai membawa CCTV ke Australia minta diperiksa," ujar Argo kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 3 November 2017.
Namun, lanjut Argo, belum ada rencana pihak Polda Metro Jaya untuk memeriksa kembali Novel Baswedan.
"Belum ada rencana, ya," tuturnya.
Sebelumnya, Jokowi menuturkan bahwa dirinya akan kembali memanggil Kapolri Jenderal Tito Karnavian dalam waktu dekat ini. Ia ingin mendengar penjelasan secara gamblang mengenai pengusutan kasus tersebut.
Jokowi pun berkomitmen kasus ini tuntas.
"Kapolri saya undang, saya panggil. Diprosesnya sudah sejauh mana yang jelas semua masalah harus gamblang, harus jelas, harus tuntas," tegasnya, usai meresmikan Tol Becakayu di Bekasi.
.poltak/me