Advertisement
MEJAHIJAU.NET, Bogor - Akibat hujan yang mengguyur kawasan Puncak, Bogor, terjadi longsor di sedikitnya di sembilan titik, dan memakan korban jiwa, Senin, 5 Februari 2018.
Longsor di kawasan Masjid Attaawun, Riung gunung dan Kampung Widuri, mengakibatkan dua warga meninggal dunia, dan tiga lainya mengalami luka-luka.
Sedangkan longsor juga terjadi di jalur kereta api Sukabumi-Bogor di KM 13+800 yang terletak di Kampung Maseng, Desa Warung Menteng, Kecamatan Cijeruk, mengakibatkan tiga rumah warga tertimbun longsor.
Dalam peristiwa tersebut tujuh orang dapat diselamatkan walau mengalami luka-luka. Namun demikian, dikhawatirkan nasib keluarga Bapak Asep yang terdiri dari enam orang tertimbun longsoran, karena keenamnya belum diketahui keberadaanya.
"Ada enam orang, satu keluarga, kita sedang cari, di antaranya ada anak-anak," kata Kapolres Bogor AKBP AM Dicky Pastika Gading kepada awak media, Senin (5/2).
Keenam korban adalah, suami istri Asep, 45, dan Nani, 30, dan Alan, 17, Adit, 9, Aldi, 8, dan balita Aurel, 2.
Longsor pun mengakibatkan KA jurusan Sukabumi-Bogor berhenti beroperasi, sebab longsoran tanah sepanjang 40 meter membuat rel tidak berfungsi.
Sementara itu Satlantas Polres Bogor telah menutup jalur puncak, baik yang akan naik maupun turun. Kondisi badan jalan sudah tidak mungkin dilalui karena tertutup tanah yang menutupi jalan hingga setinggi 20 meter.
Tidak hanya itu, beberapa tiang listrik juga roboh hingga menganggu lalu lintas.
“Kami sudah tutup jalur untuk dua arah baik untuk naik maupun turun. Kami lakukan rekayasa jalur agar pengguna jalan menggunakan jalur alternatif,” kata Kasat Lantas Polres Bogor, AKP Hasby Ristama.
Di lokasi terlihat, petugas Polres Bogor bekerja keras ditengah guyuran hujan dengan mengalihkan arus yang ke puncak dan Cianjur untuk menuju lewat sukabumi.
“Kami sudah memanggil alat berat dari Kementerian Pekerjaan Umum Pusat. Kami gelar personel Polres Bogor sebanyak 100 orang untuk evakuasi longsor," terang Hasby.
Hasby pun menghimbau masyarakat agar jangan dulu menggunakan jalur puncak.
.nur/me
Longsor di kawasan Masjid Attaawun, Riung gunung dan Kampung Widuri, mengakibatkan dua warga meninggal dunia, dan tiga lainya mengalami luka-luka.
Sedangkan longsor juga terjadi di jalur kereta api Sukabumi-Bogor di KM 13+800 yang terletak di Kampung Maseng, Desa Warung Menteng, Kecamatan Cijeruk, mengakibatkan tiga rumah warga tertimbun longsor.
Dalam peristiwa tersebut tujuh orang dapat diselamatkan walau mengalami luka-luka. Namun demikian, dikhawatirkan nasib keluarga Bapak Asep yang terdiri dari enam orang tertimbun longsoran, karena keenamnya belum diketahui keberadaanya.
"Ada enam orang, satu keluarga, kita sedang cari, di antaranya ada anak-anak," kata Kapolres Bogor AKBP AM Dicky Pastika Gading kepada awak media, Senin (5/2).
Keenam korban adalah, suami istri Asep, 45, dan Nani, 30, dan Alan, 17, Adit, 9, Aldi, 8, dan balita Aurel, 2.
Longsor pun mengakibatkan KA jurusan Sukabumi-Bogor berhenti beroperasi, sebab longsoran tanah sepanjang 40 meter membuat rel tidak berfungsi.
Sementara itu Satlantas Polres Bogor telah menutup jalur puncak, baik yang akan naik maupun turun. Kondisi badan jalan sudah tidak mungkin dilalui karena tertutup tanah yang menutupi jalan hingga setinggi 20 meter.
Tidak hanya itu, beberapa tiang listrik juga roboh hingga menganggu lalu lintas.
“Kami sudah tutup jalur untuk dua arah baik untuk naik maupun turun. Kami lakukan rekayasa jalur agar pengguna jalan menggunakan jalur alternatif,” kata Kasat Lantas Polres Bogor, AKP Hasby Ristama.
Di lokasi terlihat, petugas Polres Bogor bekerja keras ditengah guyuran hujan dengan mengalihkan arus yang ke puncak dan Cianjur untuk menuju lewat sukabumi.
“Kami sudah memanggil alat berat dari Kementerian Pekerjaan Umum Pusat. Kami gelar personel Polres Bogor sebanyak 100 orang untuk evakuasi longsor," terang Hasby.
Hasby pun menghimbau masyarakat agar jangan dulu menggunakan jalur puncak.
.nur/me