Advertisement
Ciamis mejahijau.net-Dugaan pungutan berkedok infaq dilakukan oleh Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMAN) 1 Lakbok Kabupaten Ciamis Jawa Barat melalui komite sekolah
Menarik pungutan hingga Ratusan juta rupiah mengatasnamakan infaq tersebut diperuntukkan untuk membangun tempat ibadah (Masjid).
Dimana sebelumnya, pihak wali murid kelas X diundang untuk mengadakan rapat bersama pihak komite untuk menentukan besaran infaq yang diperlukan.
Walaupun ada pilihan namun besaran nilai pungutan sudah ditentukan nominalnya minimal Rp 525.000, Rp 500.000 dan maksimal Rp 475.000.
Salah satu wali murid MS yang merasa keberatan dengan terpaksa membayar karena merasa takut ada dampak terhadap anaknya
"karena jumlahnya sudah di tentukan dari sana nya (pihak sekolah)" katanya Senin, (9/10/2023)
Terlebih ia juga harus mengeluarkan biaya untuk membeli seragam anaknya sebesar Rp 450.000.
"Penarikan tersebut pihak sekolah hanya memberikan waktu hingga dua bulan kalau biaya untuk seragam satu bulan harus sudah lunas" ujarnya
MS berharap, penarikan tersebut bisa diringankan lagi, karena banyak pihak wali murid orang yang tidak mampu dengan pekerjaan sebagai kuli dan petani
Pihak sekolah melalui humas Mustangin S.Pd M.M membenarkan penarikan tersebut untuk membangun mesjid, itu kewenangan pihak komite itu semua diatur di undang undang komite boleh memungut sumbangan
"Untuk sumbangan mesjid itu kewenangan komite dan untuk seragam itu dengan WARSIS "
Menurutnya alasan membangun mesjid lantaran mayoritas di SMAN 1 Lakbok 99 persen muslim.
“Kalau kita tidak menarik sumbangan ke wali murid, terus dana nya dari mana?”.
“Dari pemerintah engga ada dari dana BOS dan BOPD juga engga ada dana nya” Katanya saat dikonfirmasi di ruang kerjanya.
Mustangin menuturkan pembangunan mesjid mangkrak sekitar 4 tahun, keperluan untuk menuju pembangunan selasai 100 persen memerlukan anggaran sekitar Rp 400 jutaan.
“Kalau mau bangunan selsai, nilai sumbangannya sekitar Rp 1 juta hingga Rp 2 jutaan persiswa baru selsai” ucapnya.
Sejauh ini kata dia, pihaknya sudah berupaya mencari sumbangan kepada alumni sekolah tersebut, dan berhasil mendapatkan sebesar Rp70 juta untuk kubah mesjid DU