Advertisement
Banjar, mejahijau.net - Kerusakan akibat jebolnya Bendungan Leuwi Keris berdampak pada aset milik pemerintahan, BUMD, maupun masyarakat secara perorangan.
Dampak banyaknya kerusakan akibat air sungai yang meluap membawa material kayu dan sampah' dari hulu ke hilir meliputi wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Ciamis, Banjar dan Pangandaran sampai Cilacap, MAN 1 Kota Banjar tentunya tak luput dari bencana tersebut
Pengajuan permohonan Bronjong Kawat dan Tembok Penahan Tebing tak digubris oleh pihak BBWS Citanduy meskipun lokasi bangunan MAN Kota Banjar berdekatan dengan wilayah sungai Cibuntu anak sungai Citanduy dan Sungai besar Citanduy,
Terlihat adanya 10 bangunan ruang kelas dalam kondisi retak dan terkelupas karena pergeseran tanah, sehingga mengakibatkan terjadinya longsor sepanjang 300 m2 sempadan sungai Cibuntu, dan sepanjang 250 m2 sempadan sungai Citanduy
Kepala sekolah melalui Kasubag TU MAN 1 Kota Banjar Ogi Lesmana mengaku, Pihaknya pernah mengajukan Proposal pengajuan untuk perbaikan tebing tersebut kepada pihak BBWS Citanduy beberapa waktu lalu, namun sampai saat ini belum ada kejelasan untuk perbaikan, sedangkan diketahui, Sekolah MAN 1 Kota Banjar dikelilingi oleh sungai cibuntu dan juga sungai citanduy.
'Kami sudah dua kali mengajukan proposal ke BBWS Citanduy namun sampai saat ini belum ada tindakan " katanya Kamis 1/8/2024
Menurut Ogi, diawal tahun 2004 pernah dilakukan survey oleh Pihak BBWS Citanduy, namun sepertinya hanya formalitas saja, dan sama sekali tidak ada tindakan lebih lanjut.
"Kami selalu was-was kalau hujan turun, kami berharap BBWS Citanduy secepatnya melakukan langkah preventif karena ini menyangkut sarpras dunia pendidikan" tandasnya.
Sementara pihak BBWS Citanduy mengklaim bahwasanya perbaikan tersebut berada di wilayah kerja OP 3 namun sampai hari ini belum ada tindakan.
Humas BBWS Citanduy, Rahmat Syah sendiri belum memberikan tanggapan, kendati sudah di minta klarifikasi melalui pesan WhatsApp sampai berita ini dipublikasikan DU