17 August 2024, 12:09 WIB
Last Updated 2024-08-17T05:09:28Z

Kegiatan Belajar MAN Banjar Di Bawah Ancaman Longsor

Advertisement



Banjar  mejahijau net - Madrasah Aliyah Negeri Kota Banjar dihimbau untuk melakukan laporan ke pihak walikota Banjar terkait adanya dampak bencana dari jebolnya Leuwi Keris, yang nantinya, Walikota Banjar bisa menunjuk stakeholder yang wajib menanganinya.


Hal tersebut disampaikan Kalak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjar Wawan Setiawan SH.MSi yang didampingi Kabid Rehabilitasi Rekonstruksi Umar Nara SIp , pasca Tim BPBD meninjau lokasi bencana.

 

" Berdasarkan hasil pengecekan tim ke lokasi memang harus ada penanganan, dari dampak jebolnya Leuwi keris, pihak BPBD akan melakukan koordinasi ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy," katanya Selasa 13/8/2024


Wawan menambahkan lokasi yang terdampak banjir tersebut bukan hanya jembatan  dan aset PDAM saja tapi area pemakaman di belakang kantor BPBD juga terjadi longsor dimungkinkan akan lebih parah apabila tidak segera ditangani.


" Dampak longsor dikhawatirkan melebar ketika musim hujan menyebabkan dampak yang lebih luas secara fisik , juga akan berdampak secara psikologis", ujarnya



 

Wawan berharap  untuk secepatnya dilakukan penanganan supaya tidak ada hal yang tidak diharapkan.


"Mungkin upaya yang  harus dilakukan perlunya pengamanan bangunan sekolah  seperti dibangun turap atau penahan tanah ( kirmir )",pungkasnya.


Diberitakan sebelumnya Pengajuan permohonan Bronjong Kawat dan Tembok Penahan Tebing tak digubris oleh pihak BBWS Citanduy meskipun lokasi bangunan MAN Kota Banjar berdekatan dengan wilayah sungai Cibuntu anak sungai Citanduy dan Sungai besar Citanduy


Terlihat adanya 10 bangunan ruang kelas dalam kondisi retak dan terkelupas karena pergeseran tanah, sehingga mengakibatkan terjadinya longsor sepanjang 300 m2 sempadan sungai Cibuntu, dan sepanjang 250 m2 sempadan sungai Citanduy .DU