Advertisement
KUNINGAN, MH
Tidak semua TKW (tenaga kerja wanita) yang bekerja disejumlah negara di Asia bernasib baik atau sukses pulang kampung ke Indonesia membawa uang banyak dan bisa membangun rumah itulah gambaran yang ada dibenak mata wanita Indonesia.
Pengalaman pahit dialami oleh salah seorang TKW bernama Melati (32) bukan nama aslinya, ia mengaku penduduk Kecamatan Garawangi, Kabupaten Kuningan, dengan berlinang air mata ia menceritakan pengalaman pahitnya selama bekerja di Hongkong.
Menurut Melati yang bersangkutan bekerja keluar negeri hanya sebuah pelarian, selain ia dililit hutang kesemua orang ia juga dituntut keluarganya untuk hidup berkelayakan, berbekal ijasah SMP ia didaftarkan oleh seorang sponsor (calo TKW) ke sebuah PT di Jakarta Timur, karena si Melati waktu di SMP nya jago bahasa inggris dan memikili wajah cantik ditempat penampungan hanya satu minggu langsung berangkat ke Hongkong, ia begitu betah kerja sebagai asisten rumah tangga, selama kerja di Hongkong ia gajinya dipotong oleh agen bekas biaya pemberangkatan selama 10 bulan, tapi lumayan ada sisa gaji sehingga bisa kirim uang buat anak dan ortunya di Indonesia.
Ketika masuk tahun kedua si Melati sering dimarahi oleh istri majikan gara - gara memandikan 5 ekor kucing peliharaannya memakai air hangat seharusnya pake air dingin.
Kesalahan kedua si Melati memasukan tamu kedalam rumah, tamu tersebut tidak pernah ada janji dengan majikan, akhirnya si Melati ditampar oleh istri majikan dan disiram pake air panas dan paling biadab lagi si Melati tidurnya diluar rumah dekat kandang anjing selam satu minggu.
Masih dipaparkan si Melati, dengan penyiksaan ini membuat mental nya terpukul yang lebih ironis gajinya selama 4 bukan tidak dikasihkan, akhirna ia konsul dengan agen, kesimpulannya si Melati di interminit (dipulangkan) ke Indonesia sebelum waktu kontrak habis.
"itulah kang ... selama saya bekerja di Hongkong, saya kapok tidak ingin berangkat lagi keluar negeri, rencananya saya mau kerja disebuah restoran ternama di Kota Kuningan" pungkas Melati sambil berlinang air mata membasahi pipinya. (Anton) ***