Advertisement
Kantor Bidang PTK IK Disnakertrans |
Sebanyak 147 orang TKW (tenaga kerja wanita) atau Pekerja Migran Indonesia asal Kabupaten Kuningan, Jawa Barat siap bekerja disejumlah negara di Asia Timur dengan berbagai persyaratan juga persiapan yang lebih matang.
Untuk mengetahui perkembangan para pekerja migran yang akan berangkat ke luar negeri, awak media cetak online Meja Hijau net mencoba mengadakan konfirmasi dengan tujuan ingin mendapatkan keterangan yang lebih akurat.
Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kuningan, Drs. H. Dudi Fahrudin, M.Si melalui Kepala Bidang (Kabid) PTK IK (Penempatan Tenaga Kerja dan Informasi Kerja) Yanto Chrisdianto, S.Ip, Rabu (16/10), diruang kerjanya menjelaskan, dari tahun ketahun jumlah TKW atau pekerja imigran indonesia terutama dari Kabupaten Kuningan tidak ada kenaikan dan penurunan dalam arti biasa saja, "cuman untuk ke timur tengah (jajirah arab) dihentikan sudah beberapa tahun kebelakang, untuk tahun 2024 sekarang pihaknya akan memberangkatkan ke wilayah asia tenggara seperti Malaysia, Singapura dan Brunei Darusalam berikut ke Asia Timur seperti Hongkong, Taiwan, Makau dan Jepang" ungkap Yanto Chrisdianto.
Yanto Chrisdianto, S.Ip kabid PTK IK |
Lebih jauh Yanto Chrisdianto menambahkan, latar belakang calon pekerja imigran ingin bekerja di negeri orang ada beberapa faktor selain mencari pendapatan yang besar mereka juga (pada TKW) bekerja jadi pembantu didalam negeri selain malu juga upahnya minim.
Ketika disinggung awak media online Meja Hijau net tentang sejumlah pegawai imigran yang mendapat perlakuan tidak manusiawi juga menderita dengan berbagai hal, spontan Yanto Chrisdianto menjawab, "TKW atau pekerja imigran yang mengalami permasalahan diluar negeri kebanyakan dari mereka pekerja yang memakai jalur ilegal, sehingga jarang terpantau oleh pemerintah" ungkap Yanto dengan tegas.
Pihaknya juga selesai membantu para TKW yang bermasalah yakni Lindasari asal desa Pamijahan Kec. Ciawigebang, ia sakit dan meninggal dan dikuburkan di Arab Saudi, Kokom Komariah asal desa Paniis Kec Pasawahan meninggal di Arab Saudi karena sakit dikebumikan di Arab Saudi, Eti Rohaeti asal desa Cileuleuy Kec Cigugur meninggal di Arab Saudi dikebumikan di desa Cileuleuy dan Cicih Mintarsih asal desa Babatan, Kec Kadugede habis kontrak dan bisa pulang kampung.
Salah seorang pengamat sosial bernama H. Rohman asal penduduk Kecamatan Cilimus, Kab Kuningan kepada awak media online Meja Hijau net (16/10) mengemukakan, pada dasarnya kaum wanita indonesia memiliki mental tangguh sebagai penghasil devisa negara, namun para suami mereka harus mencari pekerjaan yang layak dan memberikan nafkah lahir yang maksimal hal ini untuk mengantisipasi agar istrinya tidak bekerja sampai ke luar negeri. (Anton) ***