24 October 2024, 14:53 WIB
Last Updated 2024-10-24T07:53:22Z
HeadlineNewsPendidikan

Pelaksana Proyek Pembangunan DAK SD dan SMP Lelah Akibat Banyak Yang Harus Dihadapi

Advertisement

KUNINGAN, MH


Kegiatan proyek pembangunan SD dan SMP dibawah naungan dinas pendidikan dan kebudayaan Kab Kuningan akan berakhir bulan November 2024, namun banyak keluhan dari sejumlah pelaksana proyek seperti komite sekolah bahkan kepala sekolah juga ikut merasakan betapa lelah dan cape pikirannya terkuras.

Informasi yang diterima media online Meja Hijau net disebutkan, selama berlangsungnya kegiatan pembangunan SD dan SMP yang didanai dari APBN melalui anggaran DAK (dana alokasi khusus) tahun 2024 situasinya betul - betul melelahkan, tamu tidak diundang dalam setiap harinya begitu banyak mereka datang kebanyakan mengoreksi dan ujung - ujungnya meminta uang yang nilainya begitu variasi.

Menurut Enda Tanda, S.Pd. SD kepala SDN 2 Cipancur Kec Kalimanggis, Kab Kuningan beberapa waktu lalu mengatakan, ia ingin segera proyek di sekolahnya selesai, sebab selama proyek berlangsung harus memiliki mental sabar dalam menghadapi semua persoalan yang begitu rumit.

"Insya alloh apabila proyek selesai kami akan nyaman dan tenang dalam menempati bangunan baru nanti" ujarnya.

Hal senada diungkapkan oleh sejumlah kepala SMP yang mendapat bantuan proyek yang nilainya diatas satu milyar, mereka begitu lelah dalam menjalani proyek yang begitu besar di sekolahnya masing - masing, "bayangkan ketika dana belum termin sedangkan kebutuhan harus terpenuhi seperti upah kerja bangunan harus dibayar perminggu terpaksa sejumlah kepala sekolah harus mencari dana talangan belum lagi menghadapi puluhan tamu yang tidak diundang yang bikin ribet" ujar salah seorang kepala SMP yang tidak ingin ditulis jatidirinya.

Pejabat Pembuat Komitmen yang telah memiliki Sertifikat yakni Rizal Arif Gunawan, SE, M.Si ketika akan dikonfirmasi terkait dengan pelaksanaan kegiatan proyek pembangunan DAK SD dan SMP yang penuh dengan bentuk persoalan, pejabat PPK tersebut selalu tidak ada diruang kerjanya membuat rekan - rekan awak media kebingungan, "kenapa pak kabid pembinaan SD dan PPK selalu tidak betah dikantor ?" ujar salah seorang wartawan yang enggan ditulis namanya pada Maja Hijau net. (Anton) ***