Advertisement
KUNINGAN, MH
Dipenghujung berakhirnya tahun 2024 masyarakat sepertinya yang berminat kerja keluar negeri atau CPMI (calon pekerja migran indonesia) begitu rendah terbukti tidak ada lonjakan pendaftaran kesejumlah PT penyalur CPMI yang diketahui oleh pihak disnakertrans.
Menurut kepala bidang (kabid) PTKIP (penempatan tenaga kerja dan Informasi pasarkerja) disnakertrans Yanto Chrisdianto, S.Ip yang didampingi subkoor penempatan tenaga kerja Satibi, S.Ap belum lama ini diruang kerjanya menjelaskan, menjelang berakhirnya tahun 2024 sejumlah CPMI yang diberangkatkan ke sejumlah negara di kawasan Asia seperti Hongkong, Taiwan, Korea, Jepang, Malaysia, Singapura dan yang lainnya berjumlah 67 orang, mereka yang berangkat telah memiliki keterampilan pekerjaan.
Masih jelas Yanto Chrisdianto, yang dimaksud memiliki keterampilan yakni mereka calon TKW dan TKI selesai menempuh pendidikan seperti medis kesehatan, merawat orang jompo, memasak, industri perusahaan, teknik komputer dan yang lainnya.
"CPMI selain diberangkatka kesejumlah negara - negara di Asia ada juga yang berangkat ke Slowakia, Eropa Timur, bagi CPMI yang legal mendapat jatah jaminan perlindungan dari pemerintah" ungkap Yanto dengan tegas.
Ketika disinggung awak media online Meja Hijau net tentang jaminan bagi pegawai migran yang meninggal diluar negeri, spontan Yanto Chrisdianto mengatakan, biaya pemulangan jenazah sampai kampung halamannya ditanggung pemerintah, seperti halnya di Kab Kuningan ada tiga orang yang meninggal, dua orang dimakamkan dikampung halamannya dan satu orang dimakamkan diluar negeri dan dana asuransi kematian bagi yang dimakamkan di negara tempat ia bekerja diserahkan ke ahliwaris keluarganya dikampung halaman almarhum.
Kepala dinas tenaga kerja dan transmigrasi Drs. H. Dudi Fahrudin, M.Si menghimbau kepada seluruh masyarakat yang berminat menjadi CPMI lebih baik tempuh prosedur yang legal dengan cara berkoordinasi dengan pihak bidang administrasi CPMI disnakertrans. (Anton) ***
