Advertisement
KUNINGAN, MH
Sejumlah sekolah seperti SMP, SMA berikut dinas instansi belum memilik security (satpam) yang berkelayakan, banyak kepala sekolah dan pejabat instansi menugaskan scurity asal - asalan, sehingga dalam melayani tamu terkesan tidak beretika juga tidak familiar.
Informasi yang dihimpun media online disebutkan, satpam yang ditugaskan disejumlah SMP dan SMA / SMK tidak memiliki pendidikan scurity yang resmi sehingga sejumlah satpam tersebut begitu bringas apabila melihat tamu, apalagi tamunya dari media.
Seperti dileluhkan oleh sejumlah media yang datang kesejumlah sekolah, scurity yang kurang familiar dalam menerima tamu yakni di SMPN 1 Kuningan, SMPN 2 Kuningan, SMPN 1 Luragung, SMPN 1 Ciwaru, SMAN 3 Kuningan dan yang lainnya.
Menurut Iyan salah satu pengurus organisasi scurity di Kab Kuningan (20/1) mengatakan, jadi satpam atau scuriti sangatlah tidak mudah, mereka harus mengikuti pendidikan satpam selama 140 jam dan mendapat pendidikan dari polisi di tingkat masing - masing polda.
Lebih jauh Iyan menambahkan, scurity yang propesional memiliki ijasah pendidikan dunia satpam dan KTA satpam yang dikeluarkan oleh markas polda diseluruh tanah air.
Menurut Suhadi salah seorang sales perusahaan swasta, kepala SMP, SMA dan instansi mengerjakan satpam tanpa memiliki pendidikan security dan KTA yang legal.
"Sejumlah satpam yang dipekerjakan disejumlah sekolah dan instansi satpam mainan yang hanya memakai seragam hitam - hitam dan berwajah bringas" ungkapnya dengan nada tertawan. (Anton) ***
