Advertisement
Banjar , Mejahijau.Net – Budaya kerja yang tidak sehat di lingkungan pemerintah Kota Banjar kembali menjadi sorotan. Sikap sebagian kepala dinas yang lebih fokus “mencari muka” di hadapan atasan dinilai menghambat kerja sama dan kolaborasi antar unit dalam organisasi.
Situasi ini dikhawatirkan berdampak pada rendahnya kinerja secara menyeluruh karena kurangnya sinergi antar seksi. Persaingan tidak sehat mulai tampak ketika sejumlah pihak hanya berfokus pada pencitraan pribadi, alih-alih memperjuangkan kepentingan bersama.
“Kalau kepala dinas tidak bisa bekerja sama dan saling tolong-menolong, maka akan sulit mencapai tujuan organisasi yang lebih baik,” ujar seorang pejabat yang enggan disebutkan namanya, Selasa (8/4/2025).
Ia menambahkan, sikap mencari muka justru memicu konflik dan menggerus kepercayaan antar pegawai. Ketika fokus utama hanya pada bagaimana terlihat baik di mata atasan, maka komunikasi dan koordinasi lintas bidang menjadi terabaikan.
Akibatnya, suasana kerja yang seharusnya kolaboratif berubah menjadi kompetitif dan penuh ketegangan. Kondisi ini tidak hanya menurunkan semangat tim, tetapi juga memperlambat proses pengambilan keputusan penting.
Untuk mengatasi situasi tersebut, beberapa langkah konkret dinilai perlu segera diterapkan. Di antaranya adalah memperkuat komunikasi rutin, membangun kepercayaan, serta menanamkan nilai saling menghargai dalam setiap lini kerja.
Organisasi juga perlu menekankan pentingnya fokus pada tujuan bersama. Dengan begitu, orientasi kerja tidak lagi bersifat individu, tetapi kolektif.
“Budaya kerja yang positif dan kolaboratif harus dibangun. Itu menjadi kunci keberhasilan organisasi,” tambahnya.
Dengan komitmen bersama dan kepemimpinan yang inklusif, kepala dinas diharapkan bisa bekerja lebih solid demi menciptakan pelayanan publik yang optimal. (Tito)