Advertisement
Banjar, Mejahijau.Net - Beragam destinasi wisata di Kota Banjar, seperti Situ Leutik, Taman Ecopark, hingga Puncak Pager Batu, menawarkan keindahan alam dan daya tarik tersendiri. Namun, hingga kini, jumlah kunjungan wisatawan ke lokasi-lokasi tersebut masih tergolong rendah.
Salah satu faktor utama yang menyebabkan minimnya jumlah wisatawan adalah sistem pengelolaan yang berbeda-beda di setiap destinasi. Situ Leutik, misalnya, dikelola langsung oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Banjar, sementara Taman Ecopark berada di bawah tanggung jawab Dinas Lingkungan Hidup. Situ Mustika dikelola oleh Perhutani, sedangkan wisata alam seperti Puncak Pager Batu, Lembah Pajamben, dan Batu Peti berada di bawah pengelolaan pemerintahan desa setempat melalui kelompok sadar wisata (Pokdarwis).
Perbedaan sistem pengelolaan ini berpengaruh pada strategi promosi dan pengembangan fasilitas di masing-masing destinasi. Beberapa tempat wisata masih minim promosi, sehingga belum banyak dikenal oleh wisatawan dari luar daerah. Selain itu, keterbatasan anggaran untuk perawatan dan pengembangan juga menjadi kendala utama dalam meningkatkan daya tarik objek wisata di Banjar.
Selain faktor pengelolaan dan anggaran, aksesibilitas menuju beberapa destinasi wisata juga menjadi tantangan tersendiri. Beberapa lokasi wisata masih sulit dijangkau karena infrastruktur jalan yang kurang memadai, sehingga wisatawan enggan untuk berkunjung.
Untuk meningkatkan jumlah pengunjung, pemerintah daerah bersama pihak terkait diharapkan dapat melakukan promosi yang lebih masif serta mengembangkan fasilitas yang lebih baik. Selain itu, kerja sama antara berbagai pihak, termasuk swasta dan masyarakat setempat, perlu ditingkatkan agar destinasi wisata di Banjar semakin menarik dan dikenal luas oleh wisatawan.
Dengan langkah strategis yang tepat, destinasi wisata di Kota Banjar berpotensi menjadi daya tarik unggulan yang ramai dikunjungi wisatawan, baik dari dalam maupun luar daerah.(Ts)
