Advertisement
BANJAR, Mejahijau.Net – Sebuah film dokumenter internasional mengangkat Pulomajeti, sebuah situs bersejarah yang terletak di Kota Banjar, sebagai lokasi utama pengambilan gambar. Keputusan ini bukan tanpa alasan ,di katakan Kadisdik H Kaswad kepada awak media saat di hubungi melalui Wash Up nya Jum'at (18/4). Pulomajeti dikenal memiliki keunikan alam, kekayaan budaya, dan nilai sejarah yang masih dijaga kesakralannya oleh masyarakat setempat. Jelas Kaswad
Film ini mengusung konsep “Adventure Race”, sebuah format dokumenter kompetitif di mana para peserta ditantang menyelesaikan misi-misi tertentu dengan keterbatasan sumber daya. Menariknya, setiap tantangan yang dihadapi mengharuskan peserta berinteraksi langsung dengan masyarakat lokal. Hal ini tidak hanya memperlihatkan daya juang peserta, tetapi juga menjadi cara efektif untuk memperkenalkan kehidupan warga, tradisi, serta keindahan alam Kota Banjar ke mata dunia.
Pulomajeti dipilih sebagai pusat pengambilan gambar karena dinilai menyimpan nilai historis yang kuat dan budaya lokal yang masih hidup hingga kini. Lokasi ini bukan hanya memiliki daya tarik visual, tetapi juga menyimpan cerita-cerita masa lalu yang masih dihormati dan diwariskan dari generasi ke generasi. Kesakralan tempat ini tetap dijaga oleh masyarakat, menciptakan nuansa autentik yang jarang ditemukan di tempat lain.
Film dokumenter ini menjadi bagian dari seri global yang mengeksplorasi situs-situs bersejarah di berbagai negara. Dengan menjadikan Pulomajeti sebagai salah satu episodenya, Indonesia kembali menegaskan posisinya sebagai negara yang kaya akan warisan budaya dan sejarah.
Kehadiran kru internasional dan tim produksi di Pulomajeti diharapkan juga membawa dampak positif bagi promosi pariwisata Kota Banjar. Warga menyambut hangat proses produksi ini, sembari tetap menjaga kelestarian dan nilai-nilai lokal yang menjadi identitas Pulomajeti.
Dengan tayangnya film ini di berbagai platform internasional, Di katakan H Kaswad Pulomajeti tak hanya dikenal sebagai lokasi bersejarah, tetapi juga sebagai simbol kekayaan budaya kota Banjar khususnya umumbya Indonesia yang layak dikagumi dunia. (Tito)